Bagaimana cara menghubungkan CT? Diagram pengkabelan CT

Trafo arus digunakan dalam loop AC dimana arah arus berubah seiring waktu. Polaritas trafo arus berarti polaritas sisi primernya sama dengan polaritas salah satu ujung sisi sekunder pada saat tertentu, yaitu positif pada saat yang sama atau negatif pada saat yang sama, dan polaritasnya disebut ujung polaritas yang sama atau nama ujung yang sama. Simbol "*", "-" atau "." menunjukkan. (Dapat juga dipahami sebagai hubungan arah antara arus primer dan arus sekunder).

Menurut peraturan, ujung primer transformator arus diberi tanda L1, dan ujung ekor diberi tanda L2; ujung kepala kumparan sekunder diberi tanda K1, dan ujung ekor diberi tanda K2. Dalam pengkabelan, L1 dan K1 disebut ujung polaritas yang sama, dan L2 dan K2 juga merupakan ujung polaritas yang sama. Ketiga metode anotasi ditunjukkan pada Gambar 1.

Diskriminasi ujung polaritas yang sama pada transformator arus sama dengan penentuan polaritas kumparan kopling. Metode yang lebih sederhana adalah dengan menghubungkan kumparan primer dengan baterai kering 1,5V dan menghubungkan kumparan sekunder dengan resistansi internal yang tinggi, voltmeter DC jangkauan besar. Ketika saklar ditutup, jika penunjuk voltmeter ditemukan menyimpang ke arah depan, maka dapat dinilai bahwa 1 dan 2 adalah ujung polaritas yang sama. Ketika saklar ditutup, jika ditemukan penunjuk voltmeter dibelokkan ke arah sebaliknya, maka dapat dinilai bahwa 1 dan 2 bukanlah ujung polaritas yang sama.

Gambar 1 Tiga label polaritas untuk transformator arus

Gambar 2 Kabel satu fase

Transformator arus yang dilindungi arus satu fasa terutama digunakan untuk mengukur arus satu fasa pada perangkat tiga fasa dengan beban tiga fasa simetris atau keseimbangan beban fasa kecil. Pengkabelan trafo arus memiliki sedikit hubungan dengan polaritas, namun perlu dicatat bahwa sisi sekunder harus memiliki landasan pelindung untuk mencegah trafo arus rusak ketika arus lebih terjadi pada sisi primer, dan instrumen sisi sekunder adalah terbakar. Peralatan listrik. Namun, landasan multi-titik sangat dilarang. Arus sekunder pentanahan dua titik membentuk shunt di depan relai, yang akan menyebabkan suksesi

Peralatan tidak mempunyai tindakan. Oleh karena itu, dalam “Peraturan Teknis Proteksi Relai” diatur bahwa untuk suatu gawai proteksi dengan beberapa set trafo arus yang dihubungkan bersama, harus dibumikan melalui terminal pada layar proteksi. Misalnya, proteksi diferensial transformator, dan kombinasi beberapa set transformator arus hanya memiliki satu titik landasan independen.

2. koneksi bintang dua fase tidak lengkap

Koneksi bintang dua fase yang tidak lengkap digunakan dalam sistem tiga fase yang seimbang dan tidak seimbang dengan beban fase. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Jika terdapat polaritas fasa kedua, maka arus yang mengalir melalui 3KA adalah IAI e, beda arusnya 3 kali nilai arus Ia, dan lag fasa I sudut 300. Jika ketiga estafet sama maka 3KA akan maju. Tindakan, menyebabkan kesalahan pengoperasian perlindungan.

Gambar 3 kabel dua fase

Gambar 4 pengkabelan perbedaan arus dua fasa

3. kabel perbedaan arus dua fasa

Arus yang mengalir melalui relay KA pada Gambar 4 adalah I A I e dengan wiring faktor 3. Jika polaritas sekunder fasa C dibalik, arus yang mengalir melalui relai KA adalah I A I e . Ketika fasa A dan C dihubung pendek, arus primer I AD dan I CD menjadi sama besar dan berlawanan arah. Artinya, I AD =- I CD , dengan asumsi arah referensi I AD adalah positif, dan arus yang mengalir ke sisi sekunder melalui relai KA adalah nol. Artinya, karena polaritas fasa C yang terbalik, relai KA tidak dapat beroperasi ketika fasa A dan C sisi primer dihubung pendek.

4. koneksi bintang penuh tiga fase

Sambungan bintang penuh tiga fase ditunjukkan pada Gambar 5. Digunakan untuk pengukuran arus beban tiga fasa dengan keseimbangan beban fasa besar dan alat ukur tiga fasa empat kawat dengan tegangan 380/220V. Ini memonitor asimetri setiap beban fase. Jika ada fase yang dibalik, ia mengalir melalui netral. Arus saluran akan meningkat. Dengan tidak adanya sambungan bintang netral netral, cacatnya adalah ketika beban tidak seimbang selama operasi, akan terjadi perpindahan titik netral sisi sekunder. Gambar 5 Sambungan bintang penuh tiga fasa membuat arus yang mengalir melalui relai tidak terpantul dengan benar. Besarnya arus fasa juga akan menyebabkan kegagalan fungsi.

5. Kabel trafo arus untuk proteksi relai

Pengkabelan trafo arus untuk proteksi relai biasanya berupa sambungan bintang bila digunakan sebagai perangkat proteksi pada sistem tenaga yang titik netralnya langsung dibumikan. Dalam sistem tenaga listrik di mana titik netral tidak dibumikan secara langsung, sambungan bintang tidak lengkap banyak digunakan karena memungkinkan operasi pembumian satu fasa dalam waktu singkat dan, dalam banyak kasus, perangkat sinyal pembumian satu fasa. Sambungan delta dari trafo arus proteksi diterapkan pada proteksi diferensial trafo pada kabel Y/△.

6. permasalahan yang harus diperhatikan dalam pengoperasian trafo arus

(1) Transformator arus tidak boleh membuka sirkit pada sisi sekunder selama pengoperasian. Setelah sisi sekunder terbuka, kehilangan besi terlalu besar, suhu terlalu tinggi untuk terbakar, atau tegangan belitan sekunder ditingkatkan sehingga merusak isolasi, dan terjadi sengatan listrik tegangan tinggi. bahaya. Oleh karena itu, ketika mengganti meteran, seperti mengganti amperemeter, meteran aktif, meteran reaktif, dll., loop arus harus diperpendek sebelum meteran ditukar.